PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA KELAS I SD NEGERI II TANJUNGSARI KEC. JATISRONO KAB. WONOGIRI TAHUN 2010 / 2011
Dewi Nurwati
(GuruSD Negeri II Tanjungsari)
Abstrak: Kesulitan anak menguasai mata pelajaran yang dihadapi oleh guru kelas I pada dasarnya hanya disebabkan karena anak belum menguasai kemampuan membaca. Kesulitan membaca mejadi penyebab utama kegagalan anak di sekolah. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dalam membaca permulaan sesuai dengan keadaan kelas memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Sesuai dengan karakteristik anak kelas I awal dan penyesuaian dengan model pembelajaran di taman kanak- kanak yang masih suka bermain, maka dalam mengajarkan membaca permulaan sangatlah tepat jika metode pembelajaran dengan teknik pembelajaran membaca permulaan disampaikan melalui permainan bahasa. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: apakah melalui permainan bahasa dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD N II Tanjungsari, kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri tahun 2010/ 2011. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan kelas I melalui permainan bahasa. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif. Data berupa hasil nilai evaluasi siswa dan hasil observasi yang dilakukan teman sejawat sebagai pengamat, baik pada siklus I dan II. Sumber data adalah hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada tiap siklus. Masukan dan saran dari observer yang dilakukan sebelum, selama dan sesudah tindakan penelitian. Prosedur pengumpulan data dengan mencatat hasil evaluasi anak pada lembar kerja siswa dan lembar kerja evaluasi dan hasil pengamatan observer. Instrumen pengumpulan data terutama dari hasil pencatatan kemampuan membaca anak melalui permainan bahasa. Prosedur analisis data dengan mencatat hasil pengamatan baik pada siklus I dan II. Peningkatan hasil kemampuan membaca permulaan anak ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang lancar membaca, yaitu pada siklus I adalah 19 siswa dari 47 siswa ( 71 % ),pada siklus II menjadi 29 siswa ( 84,3 % ).
PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MELAKUKAN OPERASI HITUNG PECAHAN
DALAM PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VI SDN III
SLOGOHIMO SEMESTER II TAHUN AJARAN 2010 / 2011
Ery
(Guru SDN III Slogohimo)
Abstrak: Pelaksanaan pembelajaran Matematika terutama pada operasi hitung campuran di kelas VI SD Negeri III Slogohimo masih banyak mengalami kendala.Hal ini terutama disebabkan guru kurang memiliki kompetensi, terutama kompetensi penggunaan media pengajaran yang relevan dan inovatif. Hal inilah yang menyebabkan daya kreatifitas siswa kurang sehingga berdampak rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada Standar Kopetensi menggunakan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah. Rendahnya hasil belajar belajar siswa ini mengakibatkan tidak tercapainya ketuntasan KKM. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa serta strategi pembelajaran yang sesuai. Diperlukan upaya yang maksimal dari guru untuk mengembangkan setiap potensi siswa dengan melakukan langkah-langkah inovasi pembelajaran. salah satunya penggunaan media Power point. Pengembangan model Pembelajaran Aktif Kreatif Edukatif dan Menyenangkan (PAKEM) dapat dijadikan sebagai acuan untuk menyusun dan menerapkan strategi pembelajaran di kelas. Pembahasan penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada kelas VI SD Negeri III Slogohimo Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran 2010 / 2011 dengan lingkup permasalahan meningkatkan hasil belajar Matematika Standar kompetensi operasi hitung pecahan dalam penyelesaian masalah dengan media pembelajaran power point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media power point meningkatkan Standar kompetensi operasi hitung pecahan .Dari data anak yang mendapat nilai di atas KKM pada Pra siklus 12 anak meningkat pada siklus I menjadi 17 anak. Karena peneliti merasa kurang berhasil maka penulis melakukan siklus II terbukti pada siklus ini nilai anak yang mendapat nilai di atas KKM menjadi 27 anak atau 87.09 %.
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN
BERBAGAI BENTUK PECAHAN DENGAN METODE TUTOR SEBAYA
PADA SISWA KELAS VI SDN I SEMPUKEREP SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Ika Ristianasari
(Guru SDN I Sempukerep)
Abstrak: Penelitian Tindakan Kelas ini dilatar belakangi oleh rendahnya nilainya Matematika, khususnya untuk materi operasi hitung campuran berbagai bentuk pecahan pada siswa kelas VI SDN 1 Sempukerep. Tujuan diadakannya penelitian yaitu untuk menemukan suatu metode pembelajaran yang efektif yang dapat meningkatkan pretasi belajar siswa. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 1 Sempukerep, pada semester 2 Tahun pelajaran 2010/ 2011, dalam waktu 3 bulan, Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, tiap siklus memuat empat langkah yakni planing, acting, observing, dan reflecting. Metode pembelajaran yang digunakan ialah metode pembelajaran kooperatif, khususnya metode tutor sebaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode tutor sebaya efektif diterapkan pada pembelajaran operasi hitung campur berbagai bentuk pecahan khususnya pada siswa kelas VI SDN 1 Sempukerep. Terbukti dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran dan meningkatnya prestasi belajar siswa.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI
PENGGUNAAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SD NEGERI I
WATANGSONO TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Tri Winarni
(Guru SD N 1 Watangsano)
Abstrak. Membaca permulaan merupakan mengenalan simbol- simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang dilalui.Keterampilan membaca permulaan yang diperoleh siswa kelas I dan kelas II sekolah dasar akan menjadi dasar pembelajaran membaca di kelas selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan membaca permulaan melalui penggunaan kartu huruf pada siswa kelas 1 SD Negeri 1 Watangsono Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan masing masing siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan , observasi dan refleksi.Instrumen penelitian berupa lembar evaluasi, lembar observasi, pedoman wawancara dan lembar refleksi. Hasil penelitian kuantitatif membuktikan meningkatnya nilai rata rata keterampilan membaca siswa dari 64,44 pada siklus 1 menjadi 77,03 pada siklus 2.Tingkat ketuntasan siklus 1 adalah 55 %,pada siklus II 77 %
Kata kunci :keterampilan,membaca permulaan,kartu huruf
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA JAWA DENGAN PENDEKATAN “NGAKALI BENER MASA” PADA KELAS VIII D
SMP NEGERI 2 PRACIMANTORO KAB. WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Sugito
(Guru SMP Negeri 2 Pracimantoro)
Absrak: Pembelajaran berbicara bahasa Jawa kopetensi bercerita pengalaman pribadi pada umumnya dipandang sebelah mata oleh para siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pendekatan Ngakali Bener Mas dapat meningkatkan motivasi belajar berbicara bahasa Jawa siswa SMP sehingga meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan ± 3 bulan, yaitu bulan September sampai Nopember 2010. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknis tes dan non tes. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan pada akhir siklus ke-3 sekurang-kurangnya 80% siswa termotivasi mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Jawa., sekurang-kurangnya 80% suasana kelas lebih kondusif untuk pembelajaran dan sekurang-kurangnya 80% siswa mendapatkan nilai praktek bercerita batas tuntas minimal 68.Hasil penelitian menunjukkan hitungan kuantitatif motivasi siswa pada pra siklus 19.39 %, pada siklus I meningkat menjadi 50.91%, pada siklus II motivasi belajar siswa meningkat menjadi 71,21%, pada siklus III motivasi belajar siswa meningkat menjadi 93,64%. Observasi keaktifan siswa pada siklus I, II dan III didapatkan hasil 59,38%, 70,62%, dan 85,62%. Hasil belajar siswa semakin meningkat, pada siklus I rata-rata nilai praktek siswa 66,52, siswa yang tuntas 36.36%. Pada siklus II rata-rata nilai praktek siswa 70,03 siswa yang tuntas 72.73%, Pada siklus III rata-rata nilai praktek siswa 75,25, siswa yang tuntas 90.91%.
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BENTUK ALJABAR MELALUI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TYPE JIGSAW SISWA
KELAS VII A SMP NEGERI 1 BATUWARNO
Nanik Purwanti
(Guru SMP Negeri 1 Batuwarno)
Abstrak: Perbaikan mutu pendidikan harus diupayakan dengan meningkatkan kualitas pembelajaran, melalui peningkatan kualitas pembelajaran diharapkan siswa akan belajar lebih baik.Dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas VIIA SMP Negeri I Batuwarno terlihat ulangan harian pada Bentuk Aljabar masih sangat rendah(rata-rata 55), hal ini diduga karena motivasi belajar anak yang masih kurang, siswa kurang aktif dalam keterlibatan kegiatan pembelajaran. Melihat keadaan ini penulis selaku pengajar kelas tersebut berupaya bagaimana prestasi belajar bentuk aljabar dapat meningkat? Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran Type Jigsaw di kelas VII A SMP Negeri 1 Batuwarno mampu meningkatkan prestasi pembelajaran siswa pada konsep bentuk aljabar. Penelitian dilakukan pada semester gasal tahun 2010/2011. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang cukup segnifikan pada bentuk aljabar sebagai berikut : 1) siklus pertama nilai rata-rata 69,31 dengan 64 % siswa dapat mencapai nilai tuntas. 2) Siklus kedua nilai rata-rata 72,22 dengan 72 % siswa dapat mencapai tuntas, 3) siklus ketiga dengan nilai rata-rata 76,39 dan 89 % siswa dinyatakan tuntas. Simpulan dari pembelajaran type Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar bentuk aljabar di kelas VII A SMP Negeri I Batuwarno. Saran yang disampaikan pada guru yaitu guru perlu meningkatkan kinerjanya dan mengembangkan kreatifitasnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang mendukung.
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI TEKS REPORT DENGAN METODE PRESENTASI DAN TANYA JAWAB DI KELAS IX A
SMP NEGERI 2 JATIPURNOTAHUN 2010-2011
Retno Dwi Hartanti
(Guru Bahasa Inggris SMP N 2 Jatipurno)
Abstrak: Tujuan pembelajaran bahasa Inggris di SMP dititik beratkan pada kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam teks fungsional yang mengacu pada konteks kehidupan sehari-hari, sehingga mereka mampu memahami pajanan teks yang mereka baca di buku, majalah atau koran. Dalam pembelajaran di kelas untuk memahami teks secara konvensional guru membimbing siswa untuk membaca kemudian menjelaskan berbagai informasi yang terkait dengan teks tersebut. Kendala dari pembelajaran yang selama ini berlangsung adalah siswa hanya berperan sebagai pendengar tidak berperan aktif dalam proses sehingga perhatiannya mudah terpecah oleh hal-hal lain diluar materi dan pemahaman merekapun mudah hilang dalam jangka tertentu. Selain itu banyaknya teks yang disajikan dalam satu pertemuan juga terbatas. Dengan penerapan pembelajaran menggunakan metode presentasi dan tanya jawab, siswa akan mencari informasi yang dibutuhkan bersama kelompoknya, mempresentasikan hasilnya berarti menyampaiakan informasi tersebut kepada yang lain, kemudian tanya jawab untuk menanyakan informasi yang tidak dipahami atau kurang jelas serta menambah yang terlewatkan oleh kelompok yang presentasi. Melalui metode presentasi dan tanya jawab siswa akan fokus dalam proses pembelajaran karena mereka berperan sebagai subject yaitu yang membutuhkan informasi, mencari sendiri dan memberitahukan kepada yang lain sehingga pemahaman mereka lebih mendalam dan tertancap dalam memori lebih lama. Penerapan metode ini meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi teks report di kelas IX A. Hal tersebut tercermin pada hasil pengamatan selama proses penelitian dengan bukti tugas-tugas selama proses pembelajaran dan tugas akhir pada nilai ulangan harian yang semakin meningkat.
Kata Kunci : Inquary, Kooperatif LearningUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW
KELAS VII E SMP NEGERI 2 JATIPURNO
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Radiyo
(Guru SMP Negeri 2 Jatipurno)
Abstrak: Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika diharapkan dapat meningkat. Proses pembelajaran di kelas VII E SMP Negeri 2 Jatipurno pada persamaan linear satu variabel pada hasil ulangan terlihat masih rendah dengan nilai rata-rata 65,64. Hal ini diduga karena kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, penerapan model pembelajaran yang kurang tepat, siswa kurang termotivasi dalam belajar. Melihat situasi ini penulis berupaya bagaimana hasil belajar siswa pada persamaan linear satu variabel dapat meningkat?. Tujuan penelitian tindakan kelas ini mampu meningkatkan hasil belajar matematika pada persamaan linear satu variabel melalui pembelajaran tipe jigsaw di kelas VII E SMP Negeri 2 Jatipurno semester I tahun pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh adanya peningkatan ketuntasan belajar cukup signifikan yaitu sebagai berikut : a) siklus pertama nilai rata-rata 67,58 dengan daya serap 69,70% siswa tuntas belajar. b) Siklus kedua nilai rata-rata 69,03 dengan daya serap 78,79% siswa tuntas belajar. c) siklus ketiga nilai rata-rata 70,45 dengan daya serap 87,88% siswa tuntas belajar. Kesimpulan yang diambil bahwa pembelajaran tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada persamaan linear satu variabel di kelas VII E semester I SMP Negeri 2 Jatipurno. Dengan melaksanakan pembelajaran tipe Jigsaw diharapkan dapat melatih dan mengembangkan ketrampilan siswa dalam berfikir memecahkan masalah pada materi lain sehingga diperoleh gambaran mengenai keterkaitan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari dalam pembelajaran.
Kata Kunci : Hasil belajar matematika, pembelajaran tipe Jigsaw
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN REPRODUKSI SEL MELALUI METODE DI-JI PADA SISWA
KELAS XII IPA.1 SMA NEGERI 1 SLOGOHIMO
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
Arsida Erma Avianti
(Guru SMA Negeri 1 Slogohimo)
ABSTRAK : Masalah yang melandasi PTK ini adalah kondisi nyata siswa kelas XII IPA.1 di SMA Negeri 1 Slogohimo yang merasa kesulitan memahami materi Reproduksi Sel. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Secara umum adalah meningkatkan prestasi belajar biologi pada siswa kelas XII IPA.1 SMA Negeri 1 Slogohimo, 2) secara khusus meningkatkan prestasi belajar biologi materi Reproduksi Sel pada siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Sloghimo tahun pelajaran 2010/2011. Model pembelajaran Di-Ji adalah penggabungan beberapa model pembelajaran,yakni diskusi dan jigsaw, yang diharapkan dapat saling menunjang untuk memecahkan permasalahan di kelas. Pada model pembelajaran tersebut dimungkinkan pula penggunaan pendekatan pembelajaran lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan siklus secara berkelanjutan, terdiri atas dua siklus. Tiap siklus terdiri empat kegiatan meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Proses pembelajaran secara keseluruhan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Nilai ulangan harian sebagai prestasi belajar siswa meningkat. Peningkatan pembelajaran secara kualitatif nampak pada setiap siklus penelitian. Penerapan model pembelajaran diskusi – jigsaw pada setiap siklus menunjukkan peningkatan sikap siswa yaitu :kelas menjadi dinamis sehingga proses pembelajaran berlangsung menyenangkan, siswa menjadi lebih trampil menggunakan berbagai peralatan media,siswa lebih bertanggungjawab terhadap belajarnya.
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KIMIA LARUTAN MELALUI
PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERMEDIA MINDJET
Tardi
(Guru SMK Negeri 2 Wonogiri)
Abstrak : Kemudahan siswa dalam menerima pelajaran kimia termasuk salah satu kendala utama bagi penyampaian materi oleh guru. Maka media pembelajaran yang akan digunakan harus diintegrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran yang akan disampaikan. Tujuan penelitian disini adalah untuk menerapkan pembelajaran kontekstual bermedia mindjet pada mata pelajaran kimia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan bahwa pada akhir siklus ke-2 : sekurang-kurangnya 80 % siswa memiliki motivasi belajar kimia dan aktif belajar kimia, (2) sekurang-kurangya 85 % siswa memiliki prestasi belajar kimia lebih 75 atau termasuk kategori B ke atas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dengan tahap-tahap : planning, acting, obseving dan reflecting yang saling berkesinambungan dan berulang dari Pra Siklus, siklus I dan siklus II. Dampak penggunaan pendekatan kontekstual bermedia mindjet selama penelitian berjalan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman materi kimia yang ditunjukkan perolehan hasil ulangan harian pra siklus, siklus I dan siklus II selalu mengalami perkembangan. Pada pra siklus nilai rata-rata 77,61 dengan ketuntatasan belajar 87,09 %, siklus I nilai rata-ratanya 78,77 dengan ketuntasan belajar 93,55 % dan pada siklus II nilai rata-ratanya 80,16 dengan ketuntasan belajar 96,77 % dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal 75. Kenaikan nilai rata-rata ini menunjukkan daya serap cukup signifikan dan terjadi peningkatan prestasi belajar.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
KOMPONEN PEMODELAN PADA SISWA KELAS XI TPB SMK
NEGERI 2 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Apriliani
(Guru SMK Negeri 2 Wonogiri)
Abstrak : Penelitian Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi dengan Teknik Objek Langsung Melalui Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan Pada Siswa Kelas XI TPB SMKN 2 Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011 merupakanusaha peningkatan nilai siswa dalam menulis deskripsi karena banyak yang masih kesulitan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung dan mendeskripsikan perubahan sikap dan tingkah laku siswa setelah mendapatkan pembelajaran menulis paragraf deskripsi melalui teknik objek langsung. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI TPB SMKN 2 Wonogiri Kabupaten Wonogiri yang berjumlah 30 siswa.Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2011.Alur tindakannya yaitu perencanaan tindakan,pelaksanaan,pengamatan dan refleksi. Terdapat peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas Xl TPB SMK N 2 Wonogiri setelah diadakan penelitian keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan teknik objek langsung. Berdasarkan analisis data penelitian keterampilan menulis paragraf deskripsi pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan sebesar 10,18 %. Pada siklus I nilai rata-rata masih sangat kurang yaitu 64,1 dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 74,28 dan bisa dikategorikan baik.Sikap atau perilaku siswa mengalami perubahan dari perilaku negatif berubah menjadi positif. Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran belum terlihat pada siklus I, siswa masih memperlihatkan perilaku negatif, seperti berbicara sendiri dengan teman sebangkunya, tiduran dan lain sebagainya. Pada siklus II, mereka sudah siap menerima pelajaran, siswa menjadi lebih akrab dengan guru (peneliti) dan senang menerima pelajaran bahkan berani bertanya maupun berkomentar. Dengan demikian, terjadi peningkatan perubahan sikap atau perilaku siswa dari perilaku negatif menjadi positif.
Kata Kunci : Keterampilan Menulis Paragraf, Pendekatan Kontekstual, Komponen Pemodelan
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI PENERAPAN METODE FIELD TRIP (BERKUNJUNG KE LINGKUNGAN SEKITAR) PADA SISWA KELAS XI MO 1 SMK MUHAMMADIYAH 6 TIRTOMOYO TAHUN PELAJARAN 2010/2011
(Penelitian Tindakan Kelas)
Titin Rohmawati
(Guru SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo)
Abstark: Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan peningkatan kualitas pembelajaran serta kemampuan menulis siswa kelas XI MO 1 SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan menerapkan metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar); (2) Mendeskripsikan penerapan metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kemampuan menulis siswa kelas XI MO 1 SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan yaitu mulai bulan Juli sampai dengan bulan November 2010. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, In-dept Interview (wawancara mendalam), tes unjuk kerja, dan analisis dokumen. Untuk menguji validitas data, pemeliti menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) penerapan metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis. Hal ini ditandai dengan prosentase keaktifan, perhatian, konsentrasi, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I siswa yang aktif sebesar 58%, sedangkan siswa yang berminat/perhatian terhadap pembelajaran sebanyak 70%. Pada siklus II siswa yang aktif sebesar 70%, sedangkan siswa yang berminat/perhatian terhadap pembelajaran sebanyak 76%; (2) penerapan metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis. Hal ini ditandai dengan nilai menulis siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai/skor terendah siswa adalah 36 dan nilai tertinggi siswa adalah 90. Sedangkan pada siklus II nilai/skor terendah siswa adalah 39 dan nilai tertinggi siswa adalah 91.
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONSEP IRISAN KERUCUT MELALUI “QUESTION STUDENT HAVE” BERBASIS TUGAS TERSTRUKTUR
PADA SISWAKELAS XI T- OE SMK NEGERI 2 WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2010/2011.
Eny Mailiana Intartiningsih
(Guru SMK Negeri 2 Wonogiri)
Abstrak: penelitian ini mengembangkan strategi pembelajaran aktif (active Learning Strategy) berbasis berbasis tugas terstruktur dengan model Question Student Have (QSH) yang diimplementasikan pada mata pelajaran Matematika siswa kelas XI program keahlian teknik mekanik otomotif, dengan harapan dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Indikator ketuntasan belajar untuk mata pelajaran Matematika adalah apabila seorang siswa memperoleh nilai sekurang-kurangnya 75 atau 75% dan secara klasikal telah diperoleh nilai sekurang-kurangnya 70% dari jumlah siswa di kelas tersebut yang telah mencapai nilai perseorangan sebesar 75%. Hasil dari penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut : untuk penilaian hasil pembelajaran dengan model Question Student Have (QSH) berbasis tugas terstruktur dari 30 siswa telah diperoleh rentang nilai kurang dari 75 sebanyak 19 siswa (63,3%) dan rentang nilai lebih dari 75 sebanyak 11 siswa (36,7%) pada siklus 1. Sedangkan pada siklus 2 diperoleh rentang nilai kurang dari 75 sebanyak 8 siswa (26,7%) dan rentang nilai lebih dari 75 sebanyak 22 siswa (73,3%). Dari data tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran mata pelajaran Matematika jika dilaksanakan dengan menggunakan model Question Student Have (QSH) berbasis tugas terstruktur secara siginifikan meningkat. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pemikiran untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga prestasi belajar dapat pula di tingkatkan.
Kata kunci: Model Question Student Have–Ketuntasan belajar–keaktifan siswa